"KULO BADHE DHAHAR..."

Senin kemarin, dalam sebuah acara pasrah pengantin, wakil dari keluarga laki-laki berkata :


"Mohon maaf apabila nanti anak kami kurang sopan dalam bergaul dengan mertua, maklum... anak muda zaman sekarang banyak yang tidak bisa basa (Berbahasa Jawa Krama), kalaupun basa biasanya banyak kelirunya, mengagungkan dirinya sendiri, misalnya 'kulo bade dhahar', mohon dibimbing dan dikoreksi kalau berbuat keliru"
Ilustrasi By Google

Hari Rabu malam, ketika perjalanan pulang dari Jogja, aku mendengarkan obrolan antara sopir dan kondektur, topiknya juga tentang berkurangnya kemampuan anak-anak memakai bahasa Jawa, khususnya Jawa krama yang dalam konsep etika orang Jawa idealnya dipakai untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Kata sopir, "Anak sekarang pada kurang sopan santunnya, nggak bisa basa, dirumah nggak diajari orang tuanya, di sekolah pelajaran bahasa Jawa sudah dihapus"

Kondekturnya menjawab, "Iya, betul sekali... Anak-anak ngomong sama gurunya juga tidak basa, malah bilang "kowe" pada gurunya, harusnya sekolah SD itu fokusnya budi pekerti, biar pada punya sopan santun, jujur, rendah hati, ramah pakai anggah ungguh"

Kemarin, dalam sebuah obrolan dengan seseorang di halaman masjid aku senyum-senyum sendiri menahan tawa (teringat acara pasrah pengantin dan obrolan di bis) ketika dia bercerita :

"Putrane kulo mboten tindak ngaos wingi, soale kulo tindak kondangan teng Kebumen, teng ndalem mboten wonten sing tiyang sing saged antar jemput. Kulo nembe kondur wau ndalu."

Yang masih ingat pelajaran bahasa Jawa, coba tebak kata-kata mana yang membuatku senyum-senyum menahan tawa?

0 Response to ""KULO BADHE DHAHAR...""

Posting Komentar

Pengunjung Blog